Pages

Selasa, 01 April 2014

Sepenggal Kisah...

pnamaku ana,
siang itu, aku tengah duduk dibawah pohon perimbun ditaman belakang sekolahku
ya, sekolahku memang memiliki beberapa taman cantik,
dan favoritku adalah taman belakang sekolah biasa disebut taman apung, kenapa aku suka ?
karena disana memiliki 4 elemen alam sekaligus,
disana terdapat kolam buatan, dan ditengahnya dibangun 2 saung multifungsi (bisa jadi kelas, tempat memancing, dan tempat nyaman untuk tidur murid tentunya haha)
dikelilingi oleh pohon pohon rimbun, gapura yang terbuat dari bougenvile, masih ada sepetak tanah yang diubah menjadi apotik hidup, ladang sayuran mini, dan tentunya hangat matahari disini sangat nyaman, udaranya juga sejuk (yaiya kan banyak pohon) .

siang itu aku duduk sendirian, tiba tiba hapeku berbunyi, ada pesan masuk yang isinya "manis, kamu dimana, aku tadi ke kelasmu kamu gak ada, kamu pulang ?"
ahaha, dia mencariku, aku cepat membalas dengan singkat, "kesini aja, aku ngaso di apung"

dia, pacarku, akhsan namanya,
dia baik, pendiam menyeimbangkan aku yang penuh dengan kata kata, iyah aku cerewet, wajahnya tak begitu tampan, namun kharismatik, dia juga tak terlalu tinggi, tapi sedikit lebih tinggi dariku, alisnya lebat, membuat garis wajahnya kaku, tapi senyumnya manis, dan jika dia berbicara, suaranya membuatku tenang, mampu meredam emosiku, badannya tegap semakin memancarkan kharismanya.

aku mendengar derap langkah mendekat, ah, suara sepatu yang ditarik, tanpa harus menoleh aku tau itu dia, aku memejamkan mata pura pura tertidur, dengan posisi dudukku yang menarik kedua lututku didada, dan kedua tanganku memeluknya, kepalaku bersandar pada pohon perimbun itu, cukup meyakinkan jika aku tertidur, derap langkahnya semakin dekat, dan berhenti tepat disebelahku, dia duduk disampingku, diam tak berkata apa apa, tapi aku merasa diperhatikan, aku diam saja tak bergeming, hahaha, kira kira apa ya yang dia fikirkan, tanyaku dalam hati.

tangannya menyentuh puncak kepalaku, dan menepiskan sedikit kerudung yang aku pakai, dan berkata lembut, "hei, sayang bangun, capek yah, ?"
jari jemarinya tertarik pelan dipipiku, aku buka mata, dan menoleh kearahnya, dia tersenyum tipis, tapi menarik.

aku tak berkata apa apa, aku rebah dipundaknya, dan samar samar aku mampu mencium parfum Bulgary Blue kesukaannya, beradu dengan keringat, menjadikan itu aroma khas yang hanya menjadi miliknya, menenangkan, maskulin, ahh, sisi lain diriku terusik.

tangannya memelukku erat, dan tangan lainnya mempermainkan jari jemariku,
aku berkata, "sayang, kenapa jari jari kita memiliki celah ?"
"kenapa ?" dia kembali bertanya sembari menarikku lebih erat dalam pelukannya
"agar dapat menjadi seperti ini," jawabku sembari aku mengaitkan tanganku dengan tanggannya,
aku menengadahkan wajahku kearahnya, tersenyum simpul, dia tertawa, "ahaha, gombal" ujarnya
aku semakin membenamkan mukaku kedadanya, dan mempererat pelukanku.
dia membelai puncak kepalaku, menarik tangannya ke daguku, dan mengangkat wajahku perlahan,
"manis," ujarnya dan menempelkan ujung hidungnya kehidungku, ahaha kebiasaannya untuk menggodaku, hidungku yang mungil tentu tertekan dengan hidungnya yang mancung, aku dapat merasakan hembusan nafasnya, dan aroma parfumnya semakin membuatku tak karuan, aku tertegun, dia tersenyum sedangkan pandangannya mengunciku tepat dimanik matanya, membuatku tak mampu bergerak, dia tertawa, dan menarik mukanya dari mukaku,
sejenak diam, aku juga masih terdiam, masih belum dapat berkata kata,
dia menekan hidungku dengan telunjuknya, berkata "ini hidung ada tulangnya ndak ya?" sembari tertawa

aku manyun, dia malah tertawa berkata "jelek tau, hidungmu hilang kalau gitu, ahahaha wong kamu gak manyun aja hidungmu gak keliatan hahaha"
"haaaaaaaa" rengekku manja, dia menarikku dalam pelukannya masih tertawa,

suasana taman memang sepi, karna itu masih dalam jam pelajaran
tapi aku bosan dikelas, makanya aku kabur ketaman ini, eh dia ikut ikutan, ahaha
"manis lihat sini" ujarnya, aku menengadahkan wajah dan bertanya "apa ?"
dia tak berkata apa apa, dia hanya mencium puncak kepalaku, dan hidungnya ditariknya dari keningku melewati hidungku, dan menempelkan bibirnya dibibirku,
aku terdiam, dia menciumku pelan, membuat bibirku lembab oleh bibirnya.
otakku masih mencerna apa yang terjadi, aku hanya diam, tak membalas juga tak menolak, terasa manis, lembut ahh anak ini batinku.
dia menarik wajahnya melihat kearahku dengan pandangan sendu menenangkan, dan menciumku lagi, kali ini aku membalas pelan ciumannya.
cukup lama kami berpagutan, hingga aku menarik wajahku, karena aku kesulitan bernafas,
aku melihatnya, dia tersenyum, aku kembali membenamkan wajahku ke dadanya
dia memelukku erat, dan aku juga mempererat pelukanku,
aku mendengar derap langkah, aku melepaskan pelukanku darinya
dan melihat kearah derap langkah itu, ah sekitar 20meter disana, namun berjalan kerahku dan akhsan, akhsan juga menoleh kearah pandanganku, dia tersenyum, mencium pipiku, aku membalas senyumnya,
yah meski hidungku kecil, dan kadang tak mampu membau apapun, tapi aku memiliki pendengaran yang cukup tajam, dan kepekaan yang lumayan.

aku membenarkan posisi dudukku, dan mengeluarkan gunting kuku dari saku ku, ya memang aku sengaja membawanya, akhsan bilang mau pinjam, karna gunting kukunya tak berhasil ditemukan,
aku meraih tangannya, dan mengajaknya bercanda, sembari merapikan kukunya
derap langkah itu semakin dekat, ternyata adik kelasku, dayat, yang menjabat sebagai sie lingkungan dalam organisasi sekolah.

dayat menyapa "ehem, ngadem dobel ngapel ini hehe" godanya
hehehe mukaku memerah, akhsan menjawab, "gak kok yat, kita cuma memadu kasih" sembari tertawa, jawaban apa pula itu hahaha mukaku memerah,
aku cuma nyengir, dayat tertawa dan berlalu menuju sisi lain taman,
aku mencubit pelan perut akhsan, dia melihatku dan tertawa lantas bertanya "sayang kapan pake blush on, kok pipinya merah?" sambil tersenyum
aku tak menjawab hanya tertawa, dia mengusap puncak kepalaku, dan aku rebah dipundaknya,

tak lama aku melihat disisi lain taman sudah ada 4 orang, teman teman dayat, mereka lewat jalan lainnya, mereka seperti menangkap sesuatu,
aku masih duduk ditempatku dan akhsan semula, bercanda
bercandaan ringan tapi menyenangkan,

haha ya aku menyayanginya teramat sangat,
kami berlalu dari posisi kami, dia ada bimbel yang tak bisa ditinggal, sedangkan kelasku ? masih huruhara karna gurunya tak ada, meninggalkan 4jam matapelajarannya terbengkalai
kami berjalan bergandengan, kelasku ada dibelakang kelasnya, kami berpisah dipersimpangan, dia kembali kekelasnya dan aku kembali ke kelasku

berjanji nanti sepulang sekolah bersama lagi, ...

0 komentar:

Posting Komentar